Kenali 5 Berbagai Corak Lurik Asal Tuban Bersumber pada Kegunaannya
Jakarta- Lurik ialah salah satu peninggalan adat kakek moyang yang sedang kekal sampai saat ini. Lurik biasanya ialah salah satu kain yang terdapat di Yogyakarta.
Tetapi siapa duga, kain lurik pula ada di area Tuban, Jawa Timur. Lurik Tuban ini dikenal berlainan dengan kain lurik yang terdapat di wilayah lain ataupun Yogyakarta.
Dihimpun dari bermacam pangkal, kain Lurik Tuban mempunyai bermacam berbagai corak. Semacam corak anaman wareg, lurik klontongan, batik lurik, serta macam corak lurik yang lain.
Selanjutnya 5 berbagai corak lurik khas Tuban Jawa Timur:
Lurik Anaman Wareg
Anaman wareg, bahasa Jawa yang berarti rajutan polos. Lurik rajutan polos, bagus bermotif lajuran( garis- garis) ataupun bercorak cacahan( kotak- kotak). Di wilayah ini dikira kurang bergengsi, melainkan beberapa corak yang memiliki arti keramat misalnya corak tuwuh atau tuluh watu.
Pada biasanya tipe lurik ini digunakan buat akan klambi,( materi busana) ialah buat sruwal( celana), pakaian, syal sampur, lurik klontongan( materi buat batik lurik) serta buat kebutuhan yang lain semacam kain kasur, kain alas serta lain- lainnya.
Kapas yang warna aslinya krem kecokelatan, diucap dengan sebutan kapas lowo( kelelawar) sebab rupanya yang menyamai warna kelelawar. Dulu ditenun dengan anaman wareg buat bermacam keperluan antara lain buat kain kasur, alas, serta lain- lain.
Tetapi, saat ini dengan bermacam perubahan, bagus aturan warna ataupun corak seperti corak sleret blungko, corak anaman wareg digunakan buat pakaian yang lumayan menemukan pasaran.
Lurik Klontongan
Klontongan berarti kehampaan jiwa serta tubuh. Lurik klontongan merupakan lurik rajutan polos kerangka putih dengan bermacam corak lajuran( garis- garis) ataupun cacahan( kotak- kotak) yang kebanyakan bercorak gelap, walaupun adakalanya yang bercorak merah.
Lurik Klontongan dipakai selaku bermacam materi bawah buat pembuatan batik lurik. Lurik klontongan dikira sedang kosong ataupun hampa, belum memiliki arti serta bukti diri, sebab belum memiliki corak, julukan, serta arti.
Batik Lurik
Batik lurik merupakan lurik klontongan yang dibatik. Didapat dengan menutupi bagian- bagian khusus yang bercorak putih dari sehelai lurik klontongan dengan malam.
Terdiri dari bermacam wujud corak geometris khusus, titik- titik lembut ataupun garis- garis lurus. Setelah dicelup dengan warna merah mengkudu ataupun biru indigo setelah itu malamnya dilorod( dibuang dengan jalur merebus serta atau ataupun dikerok), hingga hendak diterima batik lurik dengan bermacam corak. Semacam corak krompol, cuken, kijing miring, surna, kesatrian, bintik abang, serta galaran bunga.
Kenali 5 Berbagai
Lurik Talenan
Lurik Talenan dari percakapan ditali ataupun diikat. Ialah lurik corak lajuran serta kotak- kotak di antara benang pakannya ada benang- benang ikat yang amat simpel.
Benang- benang ikat ini bermotif garis- garis pendek yang terpenggal- penggal, dengan warna putih, serta biru indigo. Kain lurik yang memiliki benang ikat ini diucap dengan sebutan talenan.
Ada lurik dengan corak sleret talenan, dimana cuma pada benang lungsinya saja ada benang ikat, yang biasanya diperuntukkan untuk kalangan laki- laki.
Lurik yang berperforma garis- garis terpenggal- penggal bagus ke arah lurus( lungsi), ataupun ke arah horisontal( pakan) diakibatkan oleh benang ikat pada pakan ataupun lungsinya. Diucap dengan sebutan lurik talenan atau kentol digunakan oleh laki- laki serta perempuan.
Lurik Usik
Kain lurik ganggu merupakan lurik yang benang pakannya terdiri dari benang gamparan buat benang plintir. Perihal ini menghasilkan lurik ini amat kokoh serta tebal.
Sebab itu, biasanya kain ganggu digunakan buat bertugas di cerang oleh kalangan laki- laki. Ada kain ganggu dengan julukan Semar mendem.
Semar merupakan seseorang dewa yang arif bijak, pintar, adib terhormat, bernyawa penjaga serta penjaga dan memimpikan supaya orang terletak dalam kondisi atmosfer aman, rukun serta bebas dari seluruh berbagai bencana.
Mendem dalam maksud literal mabuk, namun di mari kiasannya merupakan sedemikian hanyutnya, gandrungnya Semar hendak keamanan, keselamatan, serta ketenangan orang.
Salah satu penganan di Jawa Tengah terdapat yang dinamakan Semar mendem yang bagi mereka bercita rasa amat enak menghanyutkan. Di wilayah Tuban benang gamparan tidak dipergunakan buat menguatkan pinggiran kain. Oleh sebab itu, mereka memasukkan 2 lembar benang di satu lubang sisir di bagian pinggiran kain. Di wilayah Solo ataupun Yogya buat menguatkan pinggiran kain digunakan benang plintir.
berita terbaru hanya di sini => Berita Dunia